Perjuangan Menuju Rumah si Tante

Waktu itu tanggal 23 Desember 2011 aku nge jot.
Sebelumnya, nge jot itu bagi-bagi makanan ke tetangga, sodara, kerabat.. Pokoknya gitu deh. Kayak sukuran, tapi kita bawain makanannya ke rumah mereka. Waktu itu kan natalan, jadi aku ngejot.

Nah, waktu itu aku nge jot.

Pertama bawa ke tetangga-tetangga. Aku nganterin makanan bareng sodaraku, namanya Mbok Tu Desi. Yak setelah kami berhasil mengantarkan makanan, aku balik ke rumah. Sampe di rumah aku di suguhi 2 nasi kotak lagi.
Aku di suruh bawa makanan ke rumah tanteku yang di dalung. Karena jauh, dan aku masih sayang sama kakiku, aku naik motor.
Aku ditanya, inget atau nggak rumah tanteku.



Dengan kepedean tingkat monas aku jawab, "Yaiyalah inget."




Tengah jalan, aku kayak sapi plongo.

Aku sama Mb Tu Desi bingung setengah mampus. Aku seriiiiing banget kerumah tanteku, TAPI KENAPA BISA LUPA?!!!!!

*tiduran di jalan*

Ini memalukan. Ada 4 gang yang aku nominasiin untuk menuju ke rumah tanteku. Gangnya semua sama. Jalan naikan dan isi rumput-rumput gitu. Dengan yakin aku masukin salah satu gang.

"Yakin nih ca?" kata Mb Tu Desi.
"Tak ada salahnya mencobalah"

Ini namanya anjrit. Salah bung. Sampe puncak gangnya ternyata buntu..
Dan sialnya lagi ada anjing 2, galak abis. Ebuseet, anjing killer suka ngiler!!!
"Rabies ca!! Rabies!" Mb Tu Desi panik.
"Mbok, itu anjing. Bukan rabies" jawabku kalem.
"Balik balik!!!"

Kita balik ke jalan besar.

Aku masukin gang lainnya. Ini agak ragu sih. Yah tapi coba aja deh.
Anjing, motorku kepeleset dan hampir jatuh. Sampe puncak aku diem. Mb Tu Desi diem. Bukan hanya buntu, tapi ternyata di sana hutan dan suasananya horor abis.

Krik.. krik..

"Ca balik yuk, merinding nok.."

Kita balik lagi ke jalan yang besar. Ada dagang mi ayam di pinggir jalan. Dia ngeliatin kita dengan tampang horor. Karena takut disangka teroris, apalagi kita bawa nasi kotak 2 besar-besar, aku buru-buru masuk ke gang lainnya. Dengan yakin dan membawa motto "Salah gang bukan penghalang menuju rumah tante", aku masuk ke gang itu.

Anjing emang anjing.
Rame gilaak.
Ini pasti ada perayaan natal. Ada kebaktian anak-anak muda gitu.

"Aduh salah nih mbok!"
"Yasudah, balik!"

Baru mau balik, aku liat ada ibu di depanku berdiri.

Oh noooo. Ternyata dia guru agama di sekolah. KENAPA RUMAHNYA BISA DI SINI?!!
Ini absurb buatku.

"Eh ibu.." aku meringis.
"Lho nak? Kamu kok bisa di sini?"
"Eh anu bu.. Saya salah jalan. He-he-he"

Setelah kecanggungan dan blabla sedikit, aku pergi ke jalan besar.
Aku lirik ke gang yang terakhir. Ada patung singa. Aku inget banget kalo rumah tanteku nggak ada patungnya.

Dengan lunglai aku mau pulang. Tapi tiba-tiba, ternyata ada gang terakhir!!! Setelah mengucapkan Doa Bapa Kami selama 3 kali, aku masuk ke gang itu. Dan.. akhirnya benar juga.

Aku selamat. Aku selamat Ya Tuhan. Anugerahmu indah. Kegiatan natal yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar