Tragedi Teh Bintang

Akhirnya.. selama seminggu ini aku ulangan umum. Dan berakhir hari ini, fiuh.
Minggu yang melelahkan, dan aku baru berani menyentuh laptop.

Siang ini aku nge blog di temenin teh poci sama sebungkus tela-tela rasa balado. Kebayang nggak tuh nikmatnya. By the way (sorry ye, gw tau artinya), ngomong-ngomong soal teh, aku jadi inget adek ku yang bauk, Bintang.

Waktu itu, siang-siang gini aku lagi nggak enak badan. Pulang sekolah badan rasanya lemes, capek. Kepala pening. Pokoknya lagi sakit, gitu deh gampangnya. Pulang sekolah, dengan masih pake baju sekolah yang ngalahin bauknya Omang baru bangun, aku langsung tepar di kamar ibuku. Eh ternyata eh ternyata... Ada Bintang lagi tidur dengan *FULASNYA* di sampingku. Dia lagi membuat pulau.. di atas bantal.

Tuhan, siang ini cobaanmu berat.

Dia bangun. Baru bangun, langsung lap-lap mulutnya pake tangan. 
Aku menjauh.

Beberapa menit kita lalui dengan kesunyian. Aku baru dateng, belum makan. Tapi aku nggak laper. Jadi, aku suruh si Bintang buatin teh.

"Tang, bikinin je aku teh."
"Hah, buat sendiri. Males aku."
"Serius ne Tang, aku nggak enak badan neh."

*Bintang pura-pura mati*

Betapa liciknya dia

Dengan tampang bete, aku tengkurepin badanku.

Bintang pergi ke dapur. Aku denger dia ngomongin makanan-makanan gitu sama nenekku. 
Dia dateng lagi ke kamar ibuku, sambil kunyah-kunyah. BACA DENGAN SEKSAMA, SAMBIL KUNYAH-KUNYAH.

Perasaanku nggak enak.

Dia duduk. Kalem. Terus nelen yang tadi dia kunyah.

Perasaanku tambah nggak enak.

Aku curiga.

Trus dia angkat bicara.

"We coba khe baukin nih." *mulutnya bintang sudah terbuka*
Aku langsung tutup mukaku pake bantal.
"Nggak, enak kok. Serius beneran nih."
Aku nggak mau buka mukaku.

Dia langsung baukin bau mulutnya sendiri. Ya Tuhan.. Sungguh berat cobaanmu siang ini.

"Tang, buatin je aku teh." Aku sudah bete abis.
"Ya, tebak je tadi aku makan apa."
"Nggak mau aku baukin mulutmu"
"Yaya, tebak aja ya. Apa putih, panjang, trus kenyel-kenyel? Enak, nggak panjang-panjang amat sih."
"Spaghetti." 
"Salah"
"Macaroni?"
"Kok tau?"

Karena kau telah mengenyangkan hatiku.
Nggak, aku nggak jawab gitu.

"Yaiyalah aku tau, kan khe tadi teriak-teriak di dapur, pamer baru bisa masak macaroni sendiri. Cepet na buatin aku teh, kan aku sudah nebak tadi."

*bintang pura-pura mati lagi*



Maka, berangkatlah Bintang ke dapur. Dia buat teh kalem-kalem aja. Sampe dia bawa ke kamar.

"Jangan ngerasa aneh ya" Kata Bintang, aku jadi curiga.
"Aneh kenapa?"
"Ya pokoknya jangan ja ngerasa aneh."

Aku minum teh buatan Bintang. Kok rasanya sepet-sepet gimanaaa gitu.

"Khe isiin apa Tang?"
"ORANG AKU KASI TEH ROSALIA!! HAHAHAHAHA!!!!"
"Apa? Khe kasiin teh apa?"
"TEH ROSALIA!!! WUAHAHAHA!!!"

Teh rosalia?
Setelah agak lola...

"WE TANG!! TEH ROSALIA? TEH ROSSELA KALEEE!!!!!!!"

*kemudian hening*

"Oh ya teh rossela. Itu maksudku"

*Bintang pura-pura mati lagi*
Tapi aku gagalin.




SALAM  BAUK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar