Malam malam malam. To the point, ini gawat. Ini tentang Adek Bintang. Huaaah, benci mengingatnya.
Malam ini, aku harus nahan laper karena si ibuuk, janji mau bawain nasi padang. Dan dia baru pulang jam 9! Lewat banget dari jam makan malam. Dia juga mau bawain omang duren. Duren? Anak umur 3 tahun makan duren? Nggak heran, dia aja pernah makan Maicih level 5. Hebat nggak tuh.
Setelah menunggu dengan perjuangan menahan lapar, akhirnya nasi padang datang juga. Dengan rakusnya, aku makan nasi padang bareng Bapak sama Bintang. Ibuku minta dikit aja. Si Omang sibuk sama durenya. Si mbok pembantuku lagi nyuci piring. Si Boli anjingku.. mungkin lagi nge date sama anjing tetangga. Setelah makan, aku ke atas. Sebagai murid rajin yang berbakti luhur, aku keatas.. mau online. Emang nggak matching.
Tiba-tiba, dengan gantengnya (aku penipu) Adek Bintang dateng langsung duduk didepanku. Pas dia duduk, dia bilang "Hhhhhhh". Anjrit bauknya. Gila. Aku yang cantik (aku bukan penipu) langsung bilang "Bauk". Adek bintang biasa aja. Kemudian hening.
Tiba-tiba dia bilang, "Eh, baukin je tanganku. Bauknya duren campur limpa (daging yang ada di nasi padang). Ajib abis bauknya." Dia ngendus-ngendus tangannya, trus dicium-cium. Sumpah, GW MAU PINGSAN AJA YA. Mana aku disodorin tangannya lagi. Dengan angkuh dan sombong aku bilang, "ISH. SORRY AJA."
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar