Suka Duka di Hostel

Halo temen-temen!!


Gewlak, lama banget dah nggak nulis. Biasa.. kan udah mahasiswa, jadi sibuk... #soksibuk #padahalpengangguran

Jadi seperti yang sudah kalian tau, aku lanjut studi di Singapura dan tinggal di hostel. Tinggal di hostel itu.. yah ada seneng nggaknya sih. Jadi aku mau cerita pengalamanku tinggal lebih dari 6 bulan di hostel.




1. First Impression
Pertama kali aku dateng ke hostel ini dengan modal nekat dan IELTS yang nilainya "keajaiban Tuhan". Aku masuk kantornya dan ibu-ibu sedang jelasin terms and condition dari kontrak yang akan aku tanda tanganin. Dengan logat Singaporean yang kental, dia ngomongnya cepet banget. Dan dengan bego dan sok pinternya, aku manggut manggut. 

Setelah tanda tangan kontrak (yang 90% isinya aku ga ngerti), aku dikasi tau kalo kamarku di lantai 4. Trus dengan santai aku bilang, "Okay." Aku bawa koper 2, kira-kira total berat keduanya sekitar 40kg. Aku geret satu koper dulu, terus ngikutin arah ibu-ibu tadi. "Lewat sini ya ke lantai 4." Dan aku dengan shocknya ngeliat apa yang dia tunjukin........


tangga.


Aku bengong.


"Err.. nggak ada lift ya?"
"Nggak ada. :)"
"Kalo eskalator..?"
"Nggak ada juga. Cuma tangga ini. :)"

*mati*